Minggu, 23 Desember 2007

Amplop….

“O..o.......kamu ketahuan, pacaran lagi, dengan dirinya, teman baikku….” Bait-bait lagu yang dipopulerkan group musik Mata Band itu dinyanyikan dua orang anak kecil.

Mereka berdiri pada pintu bagian depan metro mini Cidodol-Blok M, yang melintas di Jalan Kiai Maja, Senin, pada pukul 11.30. Satu laki-laki, 8. Satunya lagi perempuan, 7. Kaleng kecil di tangan dimainkan. Genjring-gengjring.

Saya tak hirau. Novel karangan Remy Sylado lebih menarik perhatian saya untuk dibaca. Saya melirik. Anak laki-laki itu mengahampiri tiap penumpang dan menyerahkan sesuatu. Ia berhenti disamping saya.

Sementara anak perempauan, tetap berdiri di pintu dengan mengeluarkan nyanyian yang sama.

“….kamu ketahuan, pacaran lagi, dengan dirinya, teman baikku…” bait lagu itu terus diulang, ntah sudah berapa kali.

Tumpukan kertas putih di tangan anak laki-laki itu membuat saya berpaling. Saya meminta. “lihat, itu apa dek?”

Ia diam dengan tersenyum. Kertas yang ia pegang diulurkan. Amplop. Tidak ada isi, namun tulisan yang saya dapatkan.

“Dengan hormat, assalmualaikum wr,wb, besar/kecil dari anda yang penting iklas, karena berkah buat saya, wasalam, trims.” Demikian tulisan di amplop itu.

Saya tersenyum. Anak itu diam. Selembar uang dengan nilai seribu rupiah dari dalam tas saya ulurkan. Ia kembali tersenyum.

“Terima kasih bang,” katanya.
“Ini dek,” anal laki-laki itu memberikan uang tadi ke anak perempaun yang telah berdiri disamping.

“Kalian kakak adik?” tanyaku.
“Ia, saya Yuli dan ini Budi,” Anak perempuan itu menjawab pertanyaan saya. Anak itu turun. Saya tidak sempat berbicara banyak, mereka telah di tinggal metro mini yang lekat dengan angka 78.

Sesaat kemudian. Saya pindah ke kursi paling belangkang. Duduk pada pojok sebelah kiri. Dekat dengan pintu. Ada kernet.

“Mereka setiap hari ada bang?” tanyaku terhadap prihal dua anak tadi.
“Ia,” ujar kernet itu.

Aku terdiam. Amplop berwarna putih dengan tulisan, masih saya pegang. Bagus dan tersusun rapi. Saya bertanya dalam hati “Siapa yang menulis?

“Mungkin mereka itu ada yang mengkoordinir,” kata Gema yang saya temui di Blok M.


Tidak ada komentar: